Wabah Penyakit Kriptosporidiosis Menyerang Australia

Wabah Penyakit Kriptosporidiosis Menyerang Australia

𝚋𝚍𝚕𝚒𝚟𝚎.𝚌𝚘.𝚣𝚊 – Wabah Penyakit Kriptosporidiosis Menyerang Australia! Australia tengah dilanda wabah penyakit saluran cerna yang disebabkan oleh parasit kriptosporidium. Kasus penyakit ini, yang dikenal dengan kriptosporidiosis, dilaporkan meningkat empat kali lipat pada tahun 2024 dibandingkan dengan sepanjang tahun 2023.

Wabah Penyakit Kriptosporidiosis Menyerang Australia: Waspada Gejala dan Pencegahannya!

Wabah Penyakit Kriptosporidiosis Menyerang Australia

Menurut National Notifiable Disease Surveillance System (NNDSS) Australia, terdapat lebih dari 11.747 kasus kriptosporidiosis yang dilaporkan pada tahun 2024. Jumlah ini jauh melebihi rekor sebelumnya, yaitu 2.716 kasus pada tahun 2023.

Lebih mengkhawatirkan lagi, seperempat dari total kasus kriptosporidiosis terjadi pada anak-anak di bawah usia empat tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok usia ini lebih rentan terhadap penyakit ini.

Gejala kriptosporidiosis biasanya muncul 2-7 hari setelah seseorang terpapar parasit. Gejala yang paling umum adalah diare berair, yang dapat disertai dengan mual, muntah, kram perut, demam, dan kelelahan.

Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, kriptosporidiosis dapat menyebabkan diare parah dan dehidrasi yang memerlukan perawatan medis.

Berikut Penyebab dan Cara Penularan

Kriptosporidiosis di sebabkan oleh parasit kriptosporidium yang hidup di usus manusia dan hewan. Parasit ini dapat menular melalui kontak dengan tinja yang terkontaminasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Berikut adalah beberapa cara penularan kriptosporidiosis:

  • Minum air yang terkontaminasi: Kriptosporidium dapat mencemari air minum, terutama air sumur dan kolam renang yang tidak terawat dengan baik.
  • Menelan makanan yang terkontaminasi: Parasit ini dapat mencemari makanan mentah, seperti buah dan sayur, yang tidak di cuci dengan benar.
  • Kontak dengan hewan: Kriptosporidium dapat menular dari hewan ke manusia, terutama melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi, seperti sapi, domba, dan babi.
  • Kontak dengan orang yang terinfeksi: Parasit ini dapat menular dari orang ke orang, terutama melalui kontak dengan tinja atau muntah orang yang terinfeksi.
Baca Juga  Bandara Lombok Kembali Beroperasi Normal Usai Erupsi Gunung Lewotobi

Pencegahan Kriptosporidiosis

Untuk mencegah kriptosporidiosis, penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Berikut adalah beberapa tips pencegahan:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah kontak dengan hewan.
  • Pastikan air minum aman: Minumlah air yang telah di masak atau air kemasan yang di segel.
  • Cuci buah dan sayur dengan benar di bawah air mengalir sebelum di makan.
  • Hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi: Hindari kontak dengan hewan yang diare, dan cuci tangan setelah menyentuh hewan.
  • Jaga kebersihan toilet: Bersihkan toilet secara teratur dengan disinfektan.
  • Hindari berenang di kolam renang yang terkontaminasi: Hindari berenang di kolam renang yang keruh atau memiliki bau tidak sedap.

Jika Anda mengalami gejala kriptosporidiosis, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications