Revisi KUHAP: Aparat Diminta Fokus, Hindari Campur Tangan

Revisi KUHAP: Aparat Diminta Fokus, Hindari Campur Tangan

bdlive.co.za – Revisi KUHAP: Aparat Diminta Fokus, Hindari Campur Tangan. Kalau ngomongin revisi KUHAP, jangan anggap sepele. Proses ini penting banget buat bikin hukum lebih nendang dan adil. Tapi sayangnya, beberapa aparat penegak hukum malah saling ‘numpang’ campur urusan yang bukan bidangnya. Jadi, sekarang ada seruan keras supaya semua aparat fokus dengan perannya masing-masing tanpa saling intervensi. Kalau enggak, bisa bikin proses revisi jadi berantakan dan nggak efektif. Penting banget nih buat kita semua tahu kenapa revisi KUHAP harus di jalankan dengan prinsip profesionalisme dan tanpa gangguan dari pihak-pihak yang malah bikin suasana makin ribet.

Fokus Itu Kunci, Biar Proses Revisi Nggak Berantakan

Revisi KUHAP itu bukan sekadar ngubah beberapa kata di buku hukum, tapi menyentuh sistem penegakan hukum yang langsung berpengaruh ke kehidupan masyarakat. Karena itu, para aparat hukum harus benar-benar fokus ke tugas mereka masing-masing. Kalau sampai ada yang ikut campur urusan yang bukan domainnya, proses revisi bisa tersendat dan hasilnya kurang maksimal.

Selain itu, kalau saling intervensi terus terjadi, suasana kerja jadi nggak kondusif. Bisa-bisa, yang semestinya berjalan mulus malah penuh drama dan gesekan. Jadinya, publik juga yang di rugikan karena mereka butuh kepastian hukum, bukan pertikaian antar aparat.

Saling Intervensi: Masalah yang Nggak Boleh Dibiarkan

Sayangnya, intervensi itu bukan hal baru di dunia hukum kita. Kadang, aparat yang satu ingin mengambil alih kewenangan aparat lain demi kepentingan tertentu. Padahal, ini justru bikin tumpang tindih dan konflik kepentingan yang malah memperlambat proses revisi KUHAP.

Jika di biarkan, situasi seperti ini bukan hanya memperumit revisi, tapi juga bisa menggerus kepercayaan masyarakat pada sistem hukum. Jadi, kalau aparat bisa jaga batasan peran, revisi KUHAP bisa berjalan lebih lancar dan hasilnya lebih bermanfaat.

Kenapa Perlu Jaga Batasan Peran

Kalau aparat saling intervensi, peran dan tanggung jawab jadi nggak jelas. Setiap orang jadi bingung harus ngapain, siapa yang pegang kendali, dan akhirnya malah saling lempar tugas. Hal ini bikin proses revisi KUHAP jadi berputar-putar tanpa hasil yang jelas.

Selain itu, jaga batasan peran juga bikin kerja jadi lebih efisien dan fokus. Dengan begitu, revisi KUHAP bisa lebih cepat selesai tanpa banyak drama. Yang penting, semua pihak tetap bisa komunikasi dengan baik tanpa harus ‘nyerobot’ pekerjaan orang lain.

Baca Juga  Petugas SPBU Diserang 7 Orang di Surabaya Gara-Gara Rokok

Bagaimana Supaya Proses Revisi Bisa Tetap Fokus

Pertama, semua pihak harus sepakat untuk menghargai peran masing-masing tanpa saling masuk wilayah. Kalau ada masalah, komunikasi terbuka jadi kunci supaya bisa cari solusi bersama tanpa harus saling intervensi. Kedua, pimpinan di institusi hukum juga harus tegas mengatur supaya batasan peran ini di jaga. Dengan komando yang jelas, aparat akan lebih sadar untuk tidak melewati batas dan lebih fokus pada tanggung jawabnya. Terakhir, semua yang terlibat harus mengutamakan kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi atau kelompok. Kalau ini di jalankan, revisi KUHAP bakal lebih berorientasi ke hasil yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Dampak Positif Kalau Aparat Fokus dan Tak Campur Tangan

Kalau aparat penegak hukum bisa tetap fokus dan gak saling intervensi, proses revisi KUHAP bakal lancar dan efektif. Hasil revisinya pun bisa langsung di rasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kepastian hukum makin jelas, pelayanan hukum jadi lebih cepat, dan rasa keadilan pun makin nyata.

Selain itu, suasana kerja jadi lebih adem dan profesional. Aparat hukum pun bisa fokus ke bidangnya tanpa harus ribet urusan yang bukan tugasnya. Jadi, semua pihak di untungkan, dari aparat sampai masyarakat yang menunggu hasil revisi.

Kesimpulan

Revisi KUHAP bukanlah urusan yang gampang dan bisa di lakukan sembarangan. Butuh fokus tinggi, di siplin ketat, serta kerja sama yang solid dan sinergis dari seluruh aparat penegak hukum. Saling intervensi dan campur tangan cuma akan membuat proses menjadi berantakan dan tidak membawa hasil maksimal yang di harapkan. Maka dari itu, seruan tegas untuk seluruh aparat agar tetap fokus pada tugas dan tanggung jawab masing-masing serta menghindari campur tangan yang tidak perlu harus benar-benar di dengar dan di jalankan dengan serius. Dengan begitu, revisi KUHAP bisa selesai dengan hasil yang benar-benar memuaskan, adil, dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications