Segala sesuatu berawal dari hubungan dekat yang Bunga Zainal jalin dengan para terlapor, yang di anggapnya sebagai saudara. Kepercayaan yang di berikan kepada mereka ternyata di salahgunakan, mengarah kepada ajakan investasi dalam sebuah proyek pengadaan. Tanpa curiga, Bunga pun menyetujui tawaran tersebut dan mulai mengirimkan dana secara bertahap sejak tahun 2022 hingga 2024.
“Saya dan para terlapor sudah di anggap sebagai saudara saya sendiri. Kedekatan dan aktivitas intens tersebut kemudian di manfaatkan oleh para terlapor untuk mengajak saya berinvestasi pada proyek pengadaan yang saya kemudian menyetujui untuk berinvestasi dengan mengirimkan uang secara bertahap dari tahun 2022 hingga 2024,” tutur Bunga Zainal dengan suara bergetar, menahan tangis saat menceritakan kronologi tersebut.
Kerugian yang Tak Terkira
Selama dua tahun, Bunga Zainal secara bertahap menggelontorkan dana pribadinya hingga mencapai Rp 6,2 miliar. Namun, penipuan ini tidak berhenti di situ. Teman bisnisnya juga memaksa Bunga untuk melibatkan suaminya, Sukhdev Singh, dalam investasi tersebut. Hasilnya, total kerugian yang di alami Bunga Zainal dan keluarganya melonjak drastis hingga menyentuh angka Rp 15 miliar, melibatkan modal pribadi, modal suami, serta dua perusahaannya, PT Bunga Cipta Mandiri dan Bunga Kreatif Studio.
“Total kerugian yang di perhitungkan dari modal gabungan antara modal saya pribadi, suami saya dan juga modal dari dua perusahaan saya, dan total nya bisa mencapai kurang lebih 15 miliar,” ungkap Bunga dengan nada penuh kekecewaan.
Kecurigaan yang Terlambat
Meski awalnya tampak berjalan mulus, kejanggalan mulai terasa pada bulan Mei 2024, ketika pembayaran profit yang di terima Bunga tidak sesuai dengan kesepakatan. Puncaknya terjadi pada Juli 2024, di mana profit yang seharusnya di terima tidak di bayarkan sepenuhnya, membuat Bunga Zainal semakin curiga akan keabsahan investasi tersebut.
Upaya Mediasi yang Gagal
Dalam usahanya untuk menyelesaikan masalah ini, Bunga Zainal sempat mengajak kedua terlapor untuk melakukan mediasi. Dalam pertemuan yang di gelar pada 8 Agustus 2024, para terlapor berjanji untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan mengalihkan aset-aset yang di miliki kepada Bunga. Sayangnya, janji tersebut tidak pernah di tepati, membuat Bunga semakin terpuruk.
“Saya masih sempat mengundang terlapor di tanggal 8 Agustus. Dalam pertemuan tersebut para terlapor menjanjikan penyelesaian dengan mengalihkan aset-aset yang di miliki terlapor pada saya. Namun janji-janji tersebut tidak di tepati,” kata Bunga dengan penuh penyesalan.
Penutup
Kasus yang menimpa Bunga Zainal ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya berhati-hati dalam memilih investasi. Bahkan hubungan yang di anggap dekat dan penuh kepercayaan dapat di salahgunakan, seperti yang di alami oleh Bunga. Semoga dengan adanya kasus ini, Bunga Zainal dapat segera mendapatkan keadilan dan kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada dalam dunia investasi.