Kericuhan Laga PON: Pemain Sulteng Tersulut Emosi, Wasit Dipukul hingga Terkapar

Kericuhan Laga PON: Pemain Sulteng Tersulut Emosi, Wasit Dipukul hingga Terkapar

πš‹πšπš•πš’πšŸπšŽ.𝚌𝚘.𝚣𝚊 – Kericuhan Laga PON: Pemain Sulteng Tersulut Emosi, Wasit Dipukul hingga Terkapar! Pertandingan perempat final cabang sepak bola putra antara Aceh dan Sulawesi Tengah di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di warnai kericuhan yang mengejutkan. Salah satu momen paling kontroversial terjadi ketika seorang pemain Sulawesi Tengah memukul wasit, Eko Agus Sugih Harto, hingga terkapar di lapangan. Peristiwa ini memicu kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Kericuhan di PON 2024: Noda Hitam Bagi Sepak Bola Indonesia

Kericuhan Laga PON: Pemain Sulteng Tersulut Emosi, Wasit Dipukul hingga Terkapar

Kericuhan ini terjadi pada Sabtu (14/9) di Stadion Di murthala, Banda Aceh, saat pertandingan memasuki fase kritis. Menurut laporan resmi PSSI, peristiwa ini bermula dari keputusan kontroversial yang di ambil oleh wasit Eko Agus Sugih Harto. Keputusan tersebut memicu protes keras dari pemain Sulawesi Tengah setelah dua pemain mereka di usir dari lapangan dengan kartu merah, dan tim lawan, Aceh, mendapatkan hadiah penalti.

Keputusan wasit tersebut menyulut emosi seorang pemain Sulawesi Tengah yang, dalam keadaan frustrasi, melakukan aksi tidak terpuji dengan meninju wasit hingga terkapar. Wasit Eko Agus harus segera di larikan ke rumah sakit menggunakan ambulans untuk mendapatkan perawatan.

Kecaman Keras dari Erick Thohir

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dengan tegas mengecam tindakan kekerasan yang di lakukan pemain tersebut. Dalam rilis resmi PSSI pada Minggu (15/9), Erick menyebut insiden ini sebagai peristiwa yang sangat memalukan dan mengancam integritas sepak bola Indonesia.

Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan usut tuntas kejadian memalukan ini dan akan memberikan sanksi terberat!” ujar Erick Thohir. Ia menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak dapat di biarkan dan menuntut hukuman berat bagi pemain yang terlibat.

Selain itu, Erick juga menegaskan bahwa investigasi mendalam akan di lakukan terhadap kepemimpinan wasit Eko Agus Sugih Harto. Menurutnya, keputusan kontroversial yang di ambil oleh wasit tersebut perlu di telaah lebih jauh untuk memastikan apakah ada indikasi pelanggaran terhadap prinsip fair play dalam pertandingan tersebut.

Baca Juga  Tindak Lanjut Kasus RW Bunuh Diri, Kapolsek Kayangan Dipecat

Investigasi dan Potensi Sanksi

Erick Thohir memastikan bahwa PSSI akan menindaklanjuti insiden ini dengan melakukan investigasi yang menyeluruh. Bukan hanya tindakan kekerasan pemain yang menjadi fokus, tetapi juga kepemimpinan wasit yang di nilai banyak pihak penuh kejanggalan. Jika di temukan adanya pelanggaran dalam pengaturan pertandingan, baik pemain maupun wasit dapat menghadapi hukuman yang sangat berat, termasuk larangan seumur hidup dari dunia sepak bola.

PSSI juga tidak menutup kemungkinan untuk memberikan sanksi hukum kepada pemain yang memukul wasit, mengingat tindakan tersebut tergolong sebagai tindak kriminal. “Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum,” tegas Erick.

Dampak pada Sepak Bola Indonesia

Insiden ini mencoreng nama baik sepak bola Indonesia yang sedang berusaha bangkit dan memperbaiki citranya di mata dunia. PSSI mengingatkan bahwa komitmen terhadap fair play adalah salah satu pilar penting dalam membangun sepak bola yang bersih dan profesional. Erick Thohir menyatakan bahwa insiden ini tidak hanya merusak integritas pertandingan, tetapi juga mencederai usaha untuk memajukan sepak bola di tanah air.

Kesimpulan

Kericuhan yang terjadi dalam laga PON antara Aceh dan Sulawesi Tengah menjadi sorotan besar di dunia sepak bola Indonesia. Tindakan pemain yang memukul wasit hingga terkapar, serta kepemimpinan wasit yang di nilai kontroversial! memicu kemarahan publik dan kecaman dari PSSI. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa sanksi berat akan di jatuhkan kepada semua pihak yang terlibat dalam insiden tersebut, termasuk kemungkinan larangan seumur hidup bagi pelaku yang terbukti melanggar kode etik sepak bola.

Melalui peristiwa ini, PSSI kembali menegaskan pentingnya komitmen terhadap fair play!Β dan akan terus berusaha menjaga integritas sepak bola di Indonesia.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications