Kedua korban luka parah tersebut terdiri dari satu warga negara asing (WNA) dan satu warga negara Indonesia (WNI). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, meskipun kondisinya cukup mengkhawatirkan bagi beberapa korban.
Saksi mata yang berada di lokasi kejadian menyebutkan bahwa helikopter tersebut terbang rendah di atas rumah warga sebelum akhirnya jatuh di kawasan akses jalan baru di Banjar Suluban. Salah satu saksi mata mengatakan, “Saya melihat helikopter itu terbang sangat rendah, kemudian terdengar suara keras saat jatuh di jalan.”
Setelah di lakukan penyelidikan awal, ditemukan bahwa pada bagian baling-baling helikopter terdapat tali layangan yang diduga menjadi penyebab utama hilangnya kendali pesawat. Kondisi ini memperjelas bagaimana faktor eksternal seperti layangan yang tak terkendali bisa berpotensi menyebabkan kecelakaan serius.
Polda Bali dan pihak berwenang lainnya kini tengah melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan ini dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Masyarakat di sekitar lokasi kejadian juga di imbau untuk lebih berhati-hati dalam menerbangkan layangan, terutama di dekat jalur penerbangan.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan! baik bagi operator penerbangan maupun masyarakat umum, dalam beraktivitas sehari-hari untuk menghindari insiden tragis yang serupa.
Berikut beberapa poin penting dari kejadian ini:
- Helikopter jatuh di Banjar Suluban, Kuta Selatan, Bali.
- Tidak ada korban jiwa, 2 orang mengalami luka parah.
- Korban luka parah terdiri dari 1 WNA dan 1 WNI.
- Helikopter membawa total 5 orang (4 penumpang dan 1 pilot).
- Helikopter terlihat terbang rendah sebelum jatuh.
- Baling-baling helikopter terlilit tali layangan.
- Penyebab pasti kecelakaan masih dalam investigasi.
Mari kita doakan agar para korban luka segera pulih dan investigasi kecelakaan ini dapat berjalan dengan lancar.