𝚋𝚍𝚕𝚒𝚟𝚎.𝚌𝚘.𝚣𝚊 – Hari Ini Iran Akan Serang Balik Israel Atas kematian Ketua Hamas Haniyeh! Amerika Serikat meyakini bahwa Iran akan melancarkan serangan terhadap Israel dalam waktu 24 hingga 48 jam ke depan sebagai balasan atas kematian Ketua Hamas, Ismail Haniyeh. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyampaikan dugaan tersebut kepada negara-negara anggota kelompok G7 melalui video konferensi pada Minggu, 4 Agustus.
Dugaan Serangan Iran
Dalam pertemuan tersebut, Blinken mengungkapkan bahwa serangan oleh Hizbullah terhadap Israel dapat di mulai paling cepat pada Senin, 5 Agustus. Informasi ini di dapat dari laporan Axios yang mengutip tiga sumber terpercaya. Blinken menambahkan bahwa AS yakin serangan ini tidak dapat di hindari setelah tewasnya komandan top Hizbullah di Beirut dan Ismail Haniyeh di Teheran. Meskipun demikian, Blinken belum dapat memastikan skala dan bentuk serangan yang akan di lancarkan oleh Iran.
Menyikapi situasi ini, Blinken menekankan perlunya melakukan tekanan diplomatik kepada Iran untuk mencegah serangan dan meminimalisir dampaknya. Iran dan proksi-proksinya, termasuk Hizbullah, telah mengancam akan menghukum Israel yang di tuduh sebagai dalang di balik kematian Haniyeh.
Kematian Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh tewas di wisma kenegaraan di Teheran, Iran, pada 31 Juli. Ia berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian. Hasil penyelidikan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkapkan bahwa Haniyeh tewas akibat serangan proyektil jarak pendek yang membawa hulu ledak sekitar 7 kg dari luar tempat menginapnya.
Sementara itu, media berbasis di Amerika Serikat, New York Times, melaporkan bahwa Haniyeh tewas karena bom. Laporan NYT menyebut bahwa bom tersebut telah di tanam di dekat kediaman Haniyeh dua bulan sebelum insiden pembunuhan terjadi.
Ketegangan antara Iran dan Israel semakin memanas seiring dengan ancaman serangan balasan. Situasi ini meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di Timur Tengah, yang dapat mempengaruhi stabilitas regional. Masyarakat internasional kini tengah menunggu langkah-langkah yang akan di ambil oleh negara-negara terkait untuk meredakan situasi dan mencegah terjadinya konfrontasi yang lebih luas.