𝚋𝚍𝚕𝚒𝚟𝚎.𝚌𝚘.𝚣𝚊 – Pengidap Obesitas Terbanyak di Indonesia Tercatat dengan Profesi Polri dan PNS! Obesitas telah menjadi masalah kesehatan yang semakin serius di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis oleh Survei Kesehatan Indonesia (SKI), ditemukan bahwa profesi tertentu, terutama pegawai negeri sipil (PNS), anggota Polri, TNI, serta pegawai BUMN dan BUMD, memiliki tingkat obesitas yang paling tinggi dibandingkan dengan profesi lainnya.
Temuan Survei Pengidap Obesitas dan Kesehatan Indonesia
Survei Kesehatan Indonesia mengungkapkan bahwa 36,8 persen pegawai dinyatakan obesitas, sementara 49,5 persen mengalami obesitas sentral. Obesitas sentral ini ditandai dengan lingkar perut pria yang melebihi 90 cm dan wanita lebih dari 80 cm. Data ini menyoroti tingginya prevalensi obesitas di kalangan pegawai negeri dan anggota keamanan.
Berikut adalah rincian persentase obesitas berdasarkan profesi menurut data SKI:
- PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD: 49,5 persen
- Pegawai swasta: 35,8 persen
- Wiraswasta: 36,9 persen
- Petani/buruh tani: 25,9 persen
- Nelayan: 19,6 persen
- Buruh/sopir/pembantu rumah tangga: 24,7 persen
- Lainnya: 47,4 persen
Data tersebut menunjukkan bahwa profesi dengan rutinitas yang cenderung lebih statis, seperti PNS, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD, memiliki tingkat obesitas yang lebih tinggi. Sebaliknya, profesi yang lebih banyak bergerak seperti petani, buruh tani, dan nelayan menunjukkan tingkat obesitas yang lebih rendah.
Faktor Penyebab Obesitas pada Profesi Tertentu
- Gaya Hidup Sedentari
- Pegawai negeri, anggota Polri, TNI, dan pekerja BUMN/BUMD umumnya memiliki rutinitas pekerjaan yang kurang melibatkan aktivitas fisik. Banyak waktu dihabiskan di meja kerja atau dalam lingkungan yang tidak banyak bergerak, sehingga risiko obesitas meningkat.
- Pola Makan Tidak Sehat
- Konsumsi makanan yang tinggi kalori dan kurangnya pengaturan pola makan yang sehat juga menjadi faktor utama penyebab obesitas. Waktu kerja yang panjang dan tekanan pekerjaan seringkali membuat individu dalam profesi ini memilih makanan cepat saji atau kurang sehat.
- Kurangnya Kesadaran dan Akses terhadap Fasilitas Kesehatan
- Meskipun memiliki akses ke fasilitas kesehatan, kesadaran untuk menjaga berat badan dan kesehatan secara umum masih kurang. Program kesehatan di tempat kerja belum optimal dalam mempromosikan gaya hidup sehat.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga menimbang 175.906 orang yang tidak bekerja, dengan hasil indeks massa tubuh (IMT) rata-rata melampaui batas overweight dan obesitas. Persentase obesitas di kalangan ini relatif tinggi, mencapai 29 hingga 30 persen dari mereka yang disurvei.
Upaya Penanggulangan Obesitas
Untuk mengatasi masalah obesitas yang semakin meningkat, di perlukan langkah-langkah proaktif baik dari individu maupun institusi. inilah Beberapa upaya yang dapat di lakukan antara lain:
- Program Kesehatan di Tempat Kerja
- Institusi pemerintah dan swasta dapat mengimplementasikan program kesehatan yang mendorong aktivitas fisik, seperti olahraga rutin, dan menyediakan makanan sehat di kantin.
- Pendidikan dan Penyuluhan Gizi
- Meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya pola makan sehat dan aktivitas fisik melalui pendidikan dan penyuluhan yang terstruktur.
- Fasilitas Olahraga dan Rekreasi
- Menyediakan akses yang lebih mudah dan murah ke fasilitas olahraga dan rekreasi bagi masyarakat umum dan pekerja.
- Kebijakan Pemerintah
- Pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang mendukung gaya hidup sehat, seperti regulasi makanan dan minuman, serta kampanye kesehatan nasional.